Selasa, 17 Mei 2016

ALKOHOL



ALKOHOL

1.    Struktur Alkohol (R-OH)
Alkohol adalah senyawa dengan gugus fungsi yaitu hidroksil (-OH). Berdasarkan posisi atom karbon yang mengikat gugus hidroksil dalam senyawa alkohol maka alkohol dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier.
a.    Alkohol Primer
Adalah suatu alkohol dengan gugus hidroksil (-OH) terikat pada atom karbon primer. Atom karbon primer adalah atom karbon yang mengikat satu atom karbon lain.

Rantai Alkohol Primer

b.    Alkohol Sekunder
Adalah alkohol dengan gugus hidroksil (-OH) terikat pada atom karbon sekunder. Atom karbon sekunder adalah atom karbon yang mengikat dua atom karbon lain.

Rantai Alkohol Sekunder

c.    Alkohol Tersier
dalah alkohol dengan gugus hidroksil (-OH) terikat pada atom karbon tersier. Atom karbon tersier adalah atom karbon yang mengikat tiga atom karbon lain.

Rantai Alkohol Tersier

2.    Tata Nama Alkohol
Dalam penamaan alkohol dibagi menjadi dua cara, yaitu dengan cara IUPAC dan dengan cara trivial.     
       a.    Cara IUPAC
1.  Pada cara IUPAC ini, nama alkohol diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran –a diganti menjadi –ol. Contoh :
            Alkana                                                         Alkohol
      CH4   : Metana                                         CH3OH    : Metanol
      C2H6 : Etana                                            C2H5OH  : Etanol
      C3H8 : Propana                                       C3H7OH  : Propanol

2.   Untuk senyawa alkohol yang telah mempunyai isomer, posisi gugus OH dinyatakan dengan awalan angka.

3.  Tata nama alkohol yang mempunyai rantai cabang diberi nama sama seperti tata nama alkana. Pertama, tentukan rantai utama yaitu rantai terpanjang yang mengandung gugus –OH. 

4.   Setelah menentukan rantai utama, langkah selanjutnya yaitu menentukan substituen atau cabang-cabang yang terikat pada rantai utama. 

5.  Cabang sudah ditentukan, selanjutnya dibuat penomoran mulai dari salah satu ujung rantai utama sehingga posisi gugus OH mendapat nomor terkecil. 

    6.  Urutan pemberian nama alkohol adalah sebagai berikut. Nomor cabang – nama alkil – nomor gugus OH – nama rantai utama. Jika cabang lebih dari satu jenis, maka diurutkan sesuai abjad, kemudian jika ada awalan di-, tri-, sek-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.  

 b.   Cara Trivial ( Nama Umum)
1.  Pada penamaan trivial, hal pertama dilakukan yaitu tentukan gugus alkil yang mengikat gugus hidroksil.  

2.   Tambahkan akhiran “alkohol” setelah nama substituen atau nama cabang. Contoh:
CH3 – CH2 – OH                                     CH3 – CH2 – CH2 – OH
    etil alkohol                                                   propil alkohol


Sifat Alkohol
a.    Sifat Fisik dari Alkohol
-   Alkohol monohidroksi suku rendah (jumlah atom karbon 1 sampai 4) berupa cairan tidak berwarna dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan.
-  Kelarutan alkohol dalam air semakin rendah jika rantai hidrokarbonnya makin panjang.
- Semakin tinggi berat molekul alkohol, semakin tinggi pula titik didih dan viskositasnya.
-   Alkohol yang mengandung atom karbon lebih dari 12 berupa zat padat yang tidak berwarna.
-   Alkohol suhu rendah tidak mempunyai rasa, akan tetapi memberikan kesan panas dalam mulut.

b.   Sifat Kimia dari Alkohol
-   Antar molekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.
-  Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak dapat dioksidasi.
-   Logam K dan Na hanya dapat bereaki dengan alkohol yang bersifat kering.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar