Kamis, 12 Mei 2016

FAKTOR INTRINSIK YANG TERDAPAT PADA TUMBUHAN DAN HEWAN UNTUK MENCEGAH MIKROORGANISME PEMBUSUK



Faktor Intrinsik

Faktor intrinsik merupakan faktor atau sifat  yang terdapat di dalam suatu jaringan, baik itu jaringan hewan maupun tumbuhan. faktor intrinsik ini merupakan cara perlindungan alami untuk mencegah mikroorganisme pembusuk yang ada pada jaringan hewan maupun tumbuhan.

Faktor-faktor intrinsik tersebut meliputi :



1.    pH

Mikroba memiliki rentangan nilai pH yang spesifik untuk dapat tumbuh secara optimal. Setiap mikroba memiliki pH yang berbeda-beda agar dapat tumbuh optimal. pH mempengaruhi sistem respirasi mikroba, sistem enzim dan transportasi zat gizi ke dalam sel. Berdasarkan pH optimum tumbuh, mikroba dapat diklasifikasikan ke dalam 3 kelompok besar, yaitu :
1.      Asidofil      : mikroba yang tumbuh optimal pada pH asam
2.      Netral        : mikroba yang tumbuh optimal pada pH normal
3.      Alkalifil      : mikroba yang tumbuh optimal pada pH basa


            2.    Water activity (Aw)                                                                                         

Water activity atau dalam bahasa Indonesianya, aktivitas air adalah banyaknya air bebas yang dapat dimanfaatkan oleh mikroba yang tumbuh. Aktivitas air didefinisikan sebagai rasio antara tekanan uap air dalam bahan dengan tekanan uap air murni pada suhu yang sama. Efek umum apabila Aw pada media lebih rendah daripada Aw optimum pertumbuhan bakteri adalah meningkatkan panjangnya fase lag pertumbuhan bakteri, menurunkan kecepatan pertumbuhan, menurunkan kecepatan pertumbuhan serta menurunkan populasi akhir pertumbuhannya. Hal ini terjadi akibat efek yang merugikan dari rendahnya Aw, maka akan menurunkan semua aktivitas metabolik, karena semua reaksi kimia dalam sel membutuhkan air.



3.    Oxidation-reduction potential (Eh) 
       Potensial oksidasi-reduksi substrat secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan substrat untuk melepaskan atau menangkap elektron. Potensial oksidasi-reduksi menunjukan variasi derajat sensitivitas kemudahan substrat tersebut. Ketika unsur atau senyawa kehilangan elektron substrat teroksidasi, sedangkan bila substrat yang bertambah elektronnya maka disebut tereduksi. Ketika elektron dipindahkan dari suatu senyawa ke senyawa lain maka terjadi perbedaan potensial diantara senyawa tersebut.


           4.     Nutrient content  
       Agar pertumbuhan dan fungsinya berjalan normal, mikroba memerlukan nutrisi berupa air, sumber energi, sumber nitrogen, vitamin, mineral dan faktor pertumbuhan lainnya.



5.     Antimicrobial constituents 
       Bahan pangan secara alami kadang mengandung senyawa tertentu yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba. Senyawa ini disebut senyawa antimikroba. Umumnya senyawa antimikroba ini terdapat pada tumbuhan.



6.     Biological structures 
       Beberapa makanan alami mempunyai lapisan luar yaitu struktur biologis yang sempurna untuk melindungi dari masuknya mikroba yang menyebabkan kerusakan. Contohnya pada buah memiliki kulit buah yang cukup tebal, cangkang telur, dan sebagainya. Semakin tebal lapisan terluar bahan pangan alami tersebut, semakin terlindungi pula dari mikroba pembusuk.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar