Fotosintesis pada tanaman C3, C4, dan CAM
Tanaman C3
Tumbuhan C3 lebih adaptif pada kondisi
kandungan CO2 atmosfer tinggi. Sebagian besar tanaman pertanian,
seperti gandum, kentang, kedelai, kacang-kacangan, dan kapas merupakan tanaman
dari kelompok C3. Pada tanaman C3, enzim yang menyatukan CO2 dengan
RuBP (RuBP merupakan substrat untuk pembentukan karbohidrat dalam proses
fotosintesis) dalam proses awal assimilasi, juga dapat mengikat O2
pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi ( fotorespirasi adalah
respirasi,proses pembongkaran karbohidrat untuk menghasilkan energi dan hasil
samping, yang terjadi pada siang hari) . Jika konsentrasi CO2 di
atmosfir ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara CO2 dan O2
akan lebih menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi terhambat dan
assimilasi akan bertambah besar.
Tumbuhan C3 tumbuh dengan karbon fiksasi C3
biasanya tumbuh dengan baik di area dimana intensitas sinar matahari cenderung
sedang, temperature sedang dan dengan konsentrasi CO2 sekitar 200
ppm atau lebih tinggi, dan juga dengan air tanah yang berlimpah. Tumbuhan C3
harus berada dalam area dengan konsentrasi gas karbondioksida yang tinggi sebab
Rubisco sering menyertakan molekul oksigen ke dalam Rubp sebagai pengganti
molekul karbondioksida. Konsentrasi gas karbondioksida yang tinggi menurunkan
kesempatan Rubisco untuk menyertakan molekul oksigen. Karena bila ada molekul
oksigen maka Rubp akan terpecah menjadi molekul 3-karbon yang tinggal dalam
siklus Calvin, dan 2 molekul glikolat akan dioksidasi dengan adanya oksigen,
menjadi karbondioksida yang akan menghabiskan energi. Pada tumbuhan C3,CO2
hanya difiksasi RuBP oleh karboksilase RuBP. Karboksilase RuBP hanya bekerja
apabila CO2 jumlahnya berlimpah. Contoh tanaman C3 antara lain : kedelai,
kacang tanah, kentang, dan lain-lain.
Siklus Tanaman C3 |
Tanaman
C4
Tanaman tertentu seperti tebu, jagung dan
sebagian besar anggota suku rumput-rumputan (graminae) tergolong tumbuhan C4.
Kelompok tanaman ini disebut tanaman C4 karena melibatkan asam oksaloasetat
yang memiliki empat atom karbon. Jika dibandingan dengan tanaman C3, reaksi
gelap pada tanaman C4 terjadi pada tempat (sel) yang berbeda. Seperti yang
sudah dijelaskan sebelumnya, reaksi gelap terdiri atas dua tahapan yaitu,
fiksasi CO2 dan siklus Calvin. Fiksasi CO2 pada tanaman
C4 terjadi di sel mesofil daun, sedangkan siklus Calvin terjadi di seludang
ikatan pembuluh. Fiksasi CO2 dilakukan oleh fosfoeno piruvat (PEP)
dengan bantuan PEP-Karbosilase membentuk asam oksaloasetat. Senyawa ini
kemudian diubah menjadi asam malat. Selanjutnya, asam malat dipecah menjadi
asam piruvat dan gas CO2.. Gas CO2. yang dilepaskan
tersebut akan segera masuk ke siklus Calvin untuk membentuk glukosa, sedangkan
asam piruvat akan diubah menjadi fosfoeno piruvat yang siap mengikat CO2 lainnya
dari atmosfer.
Siklus Tanaman C4 |
Tanaman
CAM
Tanaman CAM (Crassulacean Acid Metabolism) merupakan
kelompok tanaman yang habitatnya di daerah kering dan panas sehingga melakukan
adaptasi dengan menutup sebagian stomata pada siang hari. Hal ini dilakukan
untuk mengurangi transpirasi (penguapan) secara berlebihan. Jika dibandingan
dengan tanaman C3, reaksi gelap pada tanaman CAM terjadi pada waktu yang
berbeda. Fiksasi CO2 pada tanaman CAM terjadi pada malam hari,
sedangkan siklus Calvin dapat terjadi baik siang maupun malam. Seperti tanaman
C4, fiksasi (pengikatan) CO2 dilakukan oleh fosfoenol piruvat (PEP)
dengan bantuan PEP-karboksilase membentuk asam oksaloasetat. Senyawa ini
kemudian diubah menjadi asam malat. Selanjutnya, asam malat dipecah menjadi
asam piruvat dan gas CO2. Gas CO2 yang dilepaskan
tersebut akan segera masuk ke siklus Calvin untuk membentuk glukosa, sedangkan
asam piruvat akan diubah menjadi fosfoenol piruvat yang siap mengikat molekul
CO2 lainnya dari atmosfer. Fotosintesis pada tanaman CAM membantu
tanaman tersebut menghemat persediaan air. Contoh tanaman CAM adalah nanas,
lidah buaya, dan kaktus.
Siklus Tanaman CAM |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar