Rabu, 18 Mei 2016

POTENSIOMETRI



POTENSIOMETRI

Pada suatu pengukuran asam maupun basa dapat dilakukan dengan beberapa cara baik secara manual menggunakan titrasi volumetrik (acidi alkalimetri) maupun cara pembacaan langsung menggunakan alat potensiometri terutama pH meter. Pada potensiometri tidak menggunakan indikator yang menyebabkan perubahan warna tapi menggunakan elektroda untuk mengukur perubahan potensial. Tujuan dilakukannya potensiometri yaitu untuk menentukan kadar suatu larutan dan dapat menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa.

Potensiometri adalah metode penetapan kadar zat dengan mengukur beda potensialnya. Prinsip metode potensiometri ini berdasarkan persamaan Nerst. Titrasi potensiometri ini melibatkan pengukuran potensial antara elektroda indikator dan elektroda pembanding, selisih potensialnya diukur dengan pH meter. Potensiometri digunakan dalam bidang industri seperti analisis klorida dalam pulp atau kertas, di bidang kontrol bahan makanan, minuman, susu, daging atau jus buah.

Dalam metode potensiometri, dikenal dua metode pengukuran yaitu metode potensiometri langsung dan titrasi langsung. Potensiometri langsung merupakan salah satu metode potensiometri yang dilakukan dengan pengukuran ion spesifik untuk mengukur konsentrasi ion hidrogen atau suatu ion lain dalam larutan dengan menggunakan pH meter. Sedangkan titrasi langsung melibatkan pengukuran potensial antara suatu elektroda indikator dan elektroda pembanding selama titrasi. Selisih potensialnya diukur dengan alat pH meter agar lebih akurat hasilnya.

Alat yang digunakan dalam penggunakan metode potensiometri ini yaitu pH meter, magnetic stirrer, buret, statif, klem, labu ukur, erlenmeyer, gelas kimia, pipet tetes, gelas ukur, botol semprot dan tissu. Bahan yang digunakan yaitu larutan yang bersifat asam, basa, dan aquadest. 

pH meter merupakan alat untuk mengukur pH

Kurva Titrasi Asam-Basa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar