Kamis, 12 Mei 2016

Pewarnaan Bakteri




PEWARNAAN BAKTERI

Sulit untuk melihat bakteri secara langsung di bawah mikroskop karena bakteri cenderung transparan atau tidak berwarna. Untuk dapat melihat bakteri, perlu adanya teknik pendahuluan seperti pewarnaan. Pewarnaan dilakukan agar sel bakteri dapat terlihat jelas dan mudah untuk diamati. Ketika pewarnaan bakteri dilakukan, bakteri dapat diamati bentuk, ukuran, dan sifat fisiologisnya dengan menggunakan mikroskop.
Beberapa contoh teknik pewarnaan bakteri antara lain pewarnaan sederhana, pewarnaan negatif, pewarnaan spora, dan pewarnaan gram. Pada tulisan ini, akan dijelaskan secara singkat masing-masing dari teknik pewarnaan bakteri tersebut.
1.    Pewarnaan Sederhana
Pewarnaan sederhana merupakan suatu teknik pewarnaan bakteri dengan menggunakan satu macam zat warna dengan tujuan hanya untuk melihat bentuk sel bakteri dan untuk mengetahui morfologi serta susunan selnya. Zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkali seperti kristal violet, methlyen blue, dan lain-lain.
Cara Kerja :
·         Objek glass dibersihkan dengan alkohol dan dilewati beberapa kali diatas nyala api
·         Objek glass ditetesi oleh aquades, jarum ose dipijarkan menggunakan bunsen
·         Jarum ose dicelupkan ke sampel, jarum ose disebarkan di objek glass
·         Preparat ditunggu hingga mengering, dilewati diatas nyala api
·         Zat pewarna (kristal violet) ditetesi dibagian yang sudah terkena sampel, ditunggu 1-2 menit
·         Preparat dicuci dengan air mengalir sampai sisa-sisa zat warna hilang
·         Preparat dikeringkan, diamati dengan mikroskop



hasil dari pengamatan teknik pewarnaan sederhana

2.    Pewarnaan Negatif
Pewarnaan negatif bertujuan untuk mengamati morfologi organism yang sukar diwarnai oleh teknik pewarnaan sederhana. Pada teknik ini bakteri tidak diwarnai, melainkan latar belakangnya lah yang diwarnai. Teknik pewarnaan negatif ini dilakukan untuk bakteri yang sulit diwarnai seperti spirochaeta. Teknik ini menggunakan cat nigrosin atau tinta cina.
Cara Kerja :
·         Objek glass dibersihkan dengan alkohol dan dilewati beberapa kali diatas nyala api
·         Objek glass ditetesi oleh nigrosin, jarum ose dipijarkan menggunakan bunsen
·         Jarum ose dicelupkan ke sampel, jarum ose disebarkan di objek glass
·         Preparat ditunggu kering, diamati dengan mikroskop




 hasil dari pengamatan teknik pewarnaan negatif

3.    Pewarnaan Spora
Teknik pewarnaan spora ini dilakukan untuk mewarnai spora bakteri (endospora) yang tidak dapat dilakukan oleh metode pewarnaan lainnya. Dalam metode pewarnaan spora perlu dilakukan pemanasan supaya cat atau zat warna yang digunakan tersebutt dapat masuk ke dalam spora. Zat warna yang digunakan pada teknik pewarnaan spora adalah malachite hijau. Saat pengamatan menggunakan mikroskop akan terlihat warna hijau yang merupakan spora terlepas, untuk warna transparan merupakan spora yang terdapat di dalam sel, sedangkan sel vegetatif akan terlihat berwarna merah.
Cara Kerja :
·         Objek glass dibersihkan dengan alkohol dan dilewati beberapa kali diatas nyala api
·         Objek glass ditetesi oleh aquades, jarum ose dipijarkan menggunakan bunsen
·         Jarum ose dicelupkan ke sampel, jarum ose disebarkan di objek glass
·         Zat warna malachite hijau ditetesi ke preparat, ditunggu hingga kering dan dilewati diatas nyala api
·         Preparat dicuci dengan air mengalir hingga zat warna hilang, ditunggu hingga kering
·         Larutan safranin ditambahkan, ditunggu kira-kira 30 detik
·         Preparat dicuci kembali menggunakan air mengalir
·         Preparat ditunggu hingga kering, diamati dengan mikroskop




   hasil dari pengamatan teknik pewarnaan spora


4.    Pewarnaan Gram
Teknik pewarnaan gram adalah metode pewarnaan untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar yaitu bakteri gram negatif dan gram positif. Bakteri gram negatif ditandai dengan warna pink sedangkan bakteri gram positif ditandai dengan warna ungu. Dalam pewarnaan gram ini membutuhkan empat reagen/zat warna yaitu zat warna utama (kristal violet), senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan warna utama yaitu mordan. Pencuci atau peluntur zat warna digunakan alkohol, dan terakhir zat warna kedua yaitu safranin yang digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan zat warna utama setelah dicuci dengan alkohol.
Cara Kerja :
·         Objek glass dibersihkan dengan alkohol dan dilewati beberapa kali diatas nyala api
·         Jarum ose dipijarkan menggunakan bunsen
·         Jarum ose dicelupkan ke sampel, jarum ose disebarkan di objek glass
·         Objek glass ditunggu hingga kering, dilewati diatas nyala api
·         Preparat ditetesi kristal violet sebanyak 2-3 tetes dan didiamkan sekitar 1 menit
·         Preparat dicuci dengan air mengalir, tunggu hingga kering
·         Preparat ditetesi dengan larutan mordan, dibiarkan 1 menit, dicuci kembali menggunakan air mengalir, ditunggu hingga kering
·         Preparat ditetesi dengan safranin, ditunggu 2 menit, dicuci kembali dengan air mengalir, dan ditunggu kering , diamati menggunakan mikroskop





 hasil dari pengamatan teknik pewarnaan gram





Tidak ada komentar:

Posting Komentar