Minggu, 15 Mei 2016

DAUR HIDROLOGI


DAUR AIR/DAUR HIDROLOGI



Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondenasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis, atau kabut.



Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali keatas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Jumlah keseluruhan air di bumi ini relative tetap dari masa ke masa, karena mengalami suatu siklus atau serangkaian peristiwa yang berlangsung terus menerus, dimana kita tidak tahu kapan dan dimana berawalnya dan berakhirnya sehingga terjadilah siklus hidrologi (Hidrology Cycle).



Matahari berfungsi sebagai motor pemanas. Air yang ada di permukaan bumi mengalami penguapan, kemudia uap air naik ke udara (atmosfer). Semakin ke atas suhu udara semakin turun (dingin). Sehingga uap air akan mengalami pengembunan (kondensasi) dan menempel pada inti kondensasi (debu). Kristal-kristal garam, asam-asam belerang, abu, amoniak, sulfide dan ion, maka terbentuklah awan.



Apabila awan yang terbentuk tersebut semakin jenuh dengan uap air maka terjadilah hujan (presipitasi). Air hujan yang akan jatuh ke bumi akan mengalir dipermukaan tanah (run off), meresap ke dalam tanah (infiltrasi), dan sebagian lagi akan menguap (evaporasi). Air hujan yang mengalami infiltrasi akan meresap terus menuju ke lapisan yang jenuh dengan air dalam tanah (air tanah). Air dalam tanah tidak diam melainkan bergerak (baseflow). Pada bagian tertentu keluar sebagian mata air (spring water) atau dalam bentuk air arthesis, lalu menuju ke sungai, danau, dan rawa-rawa. Akhirnya aliran air tersebut akan sampai ke laut atau samudera. Akibat pemanasan matahari, air laut kan kembali mengalami penguapan. Terjadilah siklus air yang selalu berulang seperti itu. 


Siklus Hidrologi

Unsur-unsur utama (komponen) yang terjadi dalam proses siklus hidrologi antara lain;

Evaporasi

Air di permukaan bumi, baik di daratan maupun di laut dipanasi oleh sinar matahari kemudian berubah menjadi uap air yang tidak terlihat di atmosfer. Uap air juga dikeluarkan dari daun-daun tanaman melalui sebuah proses yang dinamakan transpirasi. Setiap hari tanaman yang tumbuh secara aktif melepaskan uap air 5 sampai 10 kali sebanyak air yang dapat ditahan. Sekitar 95.000 mil kubik air menguap ke angkasa setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguapnya dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik berasal dari daratan, danau, sungai dan lahan yang basah, dan yang paling penting juga berasal dari transpirasi oleh daun tanaman yang hidup. Proses semua itu disebut evapotranspirasi.



Transpirasi

Merupakan proses pelepasan uap air yang berasal dari tumbuh-tumbuhan melalui bagian daun, terutama stomata atau mulut daun.


Kondensasi

Uap air naik ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan, sehingga terjadi perubahan wujud melalui kondensasi menjadi embun, titik-titik air, salju, dan es. Kumpulan embun, titik-titik air, salju dan es merupakan bahan pembentuk kabut dan awan.



Presipitasi

Presipitasi atau curah hujan ketika titik-titik air, salju dan es di awan ukurannya semakin besar dan menjadi berat, hal itu akan menjadi hujan. Presipitasi pada pembentukan hujan, salju, dan hujan batu berasal dari kumpulan awan. Sebagai contoh, ketika awan-awan tersebut bergerak menuju pegunungan, awan-awan tersebut menjadi dingin, dan kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian air tersebut jatuh sebagai hujan, salju, dan hujan batu, tergantung pada suhu udara sekitarnya.



Adveksi

Merupakan proses pengangkutan air dengan gerakan horizontal seperti perjalanan panas maupun uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar.



Infiltrasi

Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi khususnya daratan, kemudian meresap ke dalam tanah dengan cara mengalir secara infiltrasi atau perkolasi melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan, sehingga mencapai muka air tanah (water table) yang kemudian menjadi air bawah tanah.



Surface run off

Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan. Air permukaan, baik yang mengalir maupun tergenang (danau, waduk, rawa) dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut.







Infiltrasi

Perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.



Intersepsi

Hujan turun di hutan yang lebat, tetapi air tidak sampai ke tanah, akibat intersepsi, air hujan tertahan oleh daun-daunaan dan batang pohon.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar